Peran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam memerangi Covid-19
Dalam menanggulangi pandemi covid-19 yang belum mereda, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat telah mengambil berbagai inisiatif karena Jawa Barat merupakan salah satu tempat terdampak virus corona dengan tingkat tertinggi . Bahkan seminggu sebelum itu , jumlah orang yang terinfeksi telah meningkat.
Berdasarkan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid Jawa Barat, sebagian besar kasus terjadi di wilayah Begazi. Namun meski begitu, tingkat pemulihan tertinggi terlihat pada Pegasus. Masih banyak lagi warga di Jawa Barat yang merawat pasien covid-19. Bagi yang positif akan dilakukan karantina nantinya.
Anda bisa melakukan proses karantina baik di rumah sakit maupun di rumah sendiri. Untuk kasus virus ini, dikatakan berakhir jika pasien sudah sembuh atau meninggal dunia. Sementara itu, di Jawa Barat juga ada beberapa kasus orang meninggal karena covid- 19.
Sifat kasus positif Covid juga bisa berubah. Itu semua tergantung pada bagaimana menanganinya. Oleh karena itu, pemerintah dan dinas kesehatan di Jawa Barat melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian mereka yang terinfeksi Covid-19. Hingga saat ini, peran tenaga kesehatan sangat penting.
Tenaga kesehatan Jabar sudah divaksin
Untuk mengurangi jumlah orang yang meninggal akibat virus Covid ini atau untuk mengurangi jumlah orang yang diserang, pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terkait juga melakukan banyak hal. Misalnya, pemula ini sedang melakukan vaksin. Padahal, di Indonesia vaksin sudah keluar, tapi untuk penerimanya masih belum.
Penerima vaksin pertama adalah tenaga kesehatan dan pihak terkait. Di Jawa Barat sendiri, sekitar 80% tenaga kesehatan telah divaksinasi Covid-19 melalui vaksin Sinovac. Vaksin yang diterima pemerintah belum menjangkau seluruh tenaga kesehatan di Jawa Barat.
Hal ini dikarenakan setiap orang akan menerima dua dosis. Jadi meski tidak memadai, pemerintah Jawa Barat juga akan berusaha segera menerimanya agar bisa digunakan. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga akan melakukan vaksinasi terhadap warganya. Bahkan jika beberapa hal menghambat proses vaksinasi, mereka dapat segera ditangani.
Warga Jawa Barat harus menunggu lagi jumlah vaksin yang dibutuhkan karena populasi yang tinggal di daerah tersebut begitu tinggi. Padahal, jumlah ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Dengan demikian, pemberian vaksin juga dilakukan secara bertahap. Namun terlepas dari ini, semua orang akan mendapatkan vaksin ASI.
Selain itu, masalah lain yang muncul dari pemberian vaksin ini adalah karena pro dan kontra dari jenis yang disuntikkan. Banyak yang menolak vaksinasi karena kurangnya label MUI dan BPOM . Namun, karena legalisasi dikabulkan dari kedua perusahaan, warga Jawa Barat akhirnya menginginkan suntikan itu diberikan.
Puskesmas berperan dalam memerangi Covid-19
Dalam menangkal kasus virus corona ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan pemerintahnya mulai mengembangkan program bernama Puskesmas Terpadu dan Juara. Pada awal berdirinya program penanganan virus corona , pemerintah menyalurkan beberapa tenaga kesehatan.
Sebelumnya, puskesmas yang dipercaya menangani kasus Covid itu juga diputuskan. Tetapi sekarang pembaruan sedang disiapkan di mana petugas kesehatan di pusat kesehatan khusus sedang dicampur untuk merawat mereka yang terinfeksi covid-19. Jadi akhirnya ia merawat penyakit lain, yang membuat vaksin tidak efektif untuk diterapkan .
Sementara itu, untuk menangani kasus mereka yang terinfeksi virus corona sendiri, hal ini memang menjadi masalah khusus dan serius. Akibatnya, tenaga kesehatan sebelumnya tidak bisa bekerja maksimal di Puskesmas. Maka rencana terakhir dikembangkan, yaitu puskesmas terpadu khusus untuk menangani kasus Covid. Proyek ini dikembangkan oleh pemerintah Jawa Barat.
Pemerintah berharap dapat meningkatkan efektivitasnya dengan mempekerjakan tenaga kesehatan baru di fasilitas kesehatan tersebut. Peran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga sangat penting dalam menyukseskan program ini. Sementara itu, pemerintah Jawa Barat sendiri menuntut penambahan tenaga medis dalam jumlah baru untuk menempatkan tenaga medis dalam jumlah besar di puschemas.
Hal ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan pemerintah Jabar untuk menanggulangi pandemi virus corona ini. Tangani hal ini dengan optimalisasi stok puskesmas . Dengan demikian, semakin banyak sumber daya manusia yang programnya dapat berhasil dijalankan.
Upgrade Puskesmas dan Juara terintegrasi
Sedangkan untuk Puskesmas atau Puspa gabungan dan juara, ini merupakan metode baru dari pemerintah provinsi dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk melawan pandemi Covid-19 – hal ini dilakukan dengan meningkatkan peran puskesmas. Jawa Barat sudah diterapkan di beberapa daerah.
Melalui program PUSPA ini, pemerintah melakukan kolaborasi antar industri yang bergerak di berbagai sektor. Ini digunakan untuk meningkatkan penggunaan pelacakan, pengujian dan perawatan. Tidak hanya itu, juga digunakan untuk meningkatkan 3M yang disiapkan oleh pemerintah.
Hal ini diterapkan untuk meningkatkan penanganan wabah virus corona. Tujuan dari pengembangan proyek Puspa ini adalah untuk memastikan bahwa masyarakat patuh dalam penggunaan 3M . Sebelumnya, tenaga kesehatan yang diminta untuk mengurus covid-19 juga sedang mengerjakan hal-hal lain di luar wabah virus.
Pada saat yang sama, tugas utama petugas medis untuk mengurus covid-19 sesuai dengan pengaturan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat adalah menangani masalah covid-19 pada khususnya. Mereka diminta untuk mengetahui tentang orang-orang yang benar-benar terpapar virus, dan untuk melaporkan dan datang ke puskesmas yang bersangkutan.
Tim dari Puspa juga akan bertugas memantau warga yang melakukan kontak dekat. Sebab, di masa lalu, tidak banyak kasus yang berhasil dipantau. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi untuk meningkatkan efektivitas proyek yang sebelumnya disiapkan oleh Pemerintah Jawa Barat. Puspa akan didistribusikan ke seluruh wilayah di Jawa Barat.
Mobile possant untuk zona merah
Di tengah pandemi virus corona ini, pemerintah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terus mementingkan kesehatan masyarakatnya. Tentunya tetap harus menerapkan protokol yang ditetapkan pemerintah. Namun, khusus untuk daerah yang berada di zona merah, langkah kesehatan dasar ini dilakukan di sekitar.
Para tenaga kesehatan, bersama dengan pihak-pihak terkait , akan melakukan mobile nutrition untuk mengurangi kejadian kematian akibat faktor lain. Program kesehatan sendiri dilakukan oleh tenaga medis dengan peralatan yang relevan dengan mendatangi langsung rumah warga. Berdasarkan penindakan sendiri, maka akan dilakukan sesuai dengan protokol yang ada.
Teknik kerja disesuaikan hanya tergantung pada persyaratan. Pada umumnya, poseant itu sendiri akan dibuat dengan merakit di satu tempat. Namun, dengan berkeliling ini, warga tetap berada di rumah dan kemudian akan didatangi langsung oleh otoritas medis daerah Jawa Barat. Sehingga pelaksanaannya sendiri sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan.
Pandemi COVID-19 yang masih ramai membuat banyak sektor mengalami kendala. Tapi sekarang ada protokol yang mengurangi penyebaran. Kasus kematian juga menurun, dan kasus sembuh dengan bantuan masyarakat mematuhi peraturan pemerintah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terus meningkat.